Diet Rendah Garam
VIVAnews – Banyak dari kita gemar mengonsumsi makanan yang bercita rasa gurih atau asin. Padahal, konsumsi garam berlebih pada makanan kita bisa memicu timbulnya tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Penelitian terbaru menemukan bahwa mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan risiko osteoporosis dan kanker lambung. Garam juga bisa memperparah gejala pada penderita asma.
Selain itu, kandungan natrium pada garam bisa mengikat cairan dalam tubuh dan menyebabkan penimbunan, sehingga berat badan pun meningkat.
Menurut standar kesehatan, jumlah garam yang kita konsumsi setiap hari sebaiknya tidak lebih dari 6 gram. Akan lebih baik jika kita membatasi konsumsi garam dengan melakukan diet rendah garam.
Garam natrium bisa terdapat secara alami dalam bahan makanan tertentu, misalnya daging. Sedangkan makanan olahan yang banyak mengandung garam antara lain makanan kalengan, daging olahan, dan sebagainya. Demikian juga pada biskuit dan keripik kentang yang sangat gurih dan asin.
Apa saja yang harus dilakukan saat menjalani diet rendah garam? Ikuti tips dari Nathalie Winn, nutrisionis World Cancer Research Fund, London, Inggris.
- Kurangi konsumsi garam. Mulailah dengan mengurangi kadar garam pada saat mengolah makanan. Anda juga harus menyingkirkan tempat garam di meja makan. Kebanyakan, kelebihan konsumsi garam terjadi di meja makan.
- Jika Anda tak tahan dengan rasa makanan yang terlalu tawar, boleh tambahkan bumbu lain seperti merica, bubuk cabai, bawang putih bubuk, dan sebagainya.
- Hindari makanan yang banyak mengandung garam seperti keripik kentang, dan sebagainya.
- Makanlah bahan makanan yang bebas garam misalnya buah segar, sayuran, ikan dan juga makan
berkarbohidrat yang sehat , seperti beras merah atau oatmeal. Mengonsumsi buah dan sayuran setidaknya 5 porsi sehari bisa mengurangi risiko kanker hingga 20%.
- Hindari makanan kalengan. Pilih makanan dari bahan segar. Karena makanan kalengan atau olahan mengandung garam hingga tiga kali lipat.
credit. VIVAnews
Penelitian terbaru menemukan bahwa mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan risiko osteoporosis dan kanker lambung. Garam juga bisa memperparah gejala pada penderita asma.
Selain itu, kandungan natrium pada garam bisa mengikat cairan dalam tubuh dan menyebabkan penimbunan, sehingga berat badan pun meningkat.
Menurut standar kesehatan, jumlah garam yang kita konsumsi setiap hari sebaiknya tidak lebih dari 6 gram. Akan lebih baik jika kita membatasi konsumsi garam dengan melakukan diet rendah garam.
Garam natrium bisa terdapat secara alami dalam bahan makanan tertentu, misalnya daging. Sedangkan makanan olahan yang banyak mengandung garam antara lain makanan kalengan, daging olahan, dan sebagainya. Demikian juga pada biskuit dan keripik kentang yang sangat gurih dan asin.
Apa saja yang harus dilakukan saat menjalani diet rendah garam? Ikuti tips dari Nathalie Winn, nutrisionis World Cancer Research Fund, London, Inggris.
- Kurangi konsumsi garam. Mulailah dengan mengurangi kadar garam pada saat mengolah makanan. Anda juga harus menyingkirkan tempat garam di meja makan. Kebanyakan, kelebihan konsumsi garam terjadi di meja makan.
- Jika Anda tak tahan dengan rasa makanan yang terlalu tawar, boleh tambahkan bumbu lain seperti merica, bubuk cabai, bawang putih bubuk, dan sebagainya.
- Hindari makanan yang banyak mengandung garam seperti keripik kentang, dan sebagainya.
- Makanlah bahan makanan yang bebas garam misalnya buah segar, sayuran, ikan dan juga makan
berkarbohidrat yang sehat , seperti beras merah atau oatmeal. Mengonsumsi buah dan sayuran setidaknya 5 porsi sehari bisa mengurangi risiko kanker hingga 20%.
- Hindari makanan kalengan. Pilih makanan dari bahan segar. Karena makanan kalengan atau olahan mengandung garam hingga tiga kali lipat.
credit. VIVAnews
Garam sesungguhnya adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, ada pula tubuh yang sudah sangat sulit untuk menerima asupan yang tidak tepat terhadap garam ini. Orang seperti ini perlu untuk mengurangi asupan garam harian mereka. Sebagian orang gampang menguranginya dan sebagian lagi akan sangat sulit untuk mengaturnya. Untuk itu, artikel http://goo.gl/B4nnj6 pernah memuat, sebagaimana yang saya baca. Di sana dimuat beberapa trik jitu mudah mengurangi asupan garam. Makan makanan gorengan selagi hangat dan makan makanan yang berbahan segar adalah satu trik jitu yang bisa dicoba.
BalasHapus