Powered By Blogger

Senin, 22 Februari 2010

TIPS #8 "Jadi gemuk dengan makanan fat-free?"

Selamat datang di Tips # 8:  Jadi gemuk dengan makanan fat-free?

Topik hari ini adalah topik yang menurut saya sangat penting. Disini saya akan memberikan anda sedikit "ilmu" gimana caranya membaca label yang ada di hampir tiap kemasan makanan yang anda beli di supermarket atau dimanapun itu.  Sekarang ini hampir semua makanan memberikan "Nutrition Facts" atau komposisi nutrisi yang terkandung di produk tersebut dan ini tertera di labelnya.

Nah disinilah kita suka tertipu. Banyak produk di pasaran yang menawarkan produk dengan embel-embel low fat, non- fat, fat-free dan sebagainya. Untuk orang yang kepengen turun berat badan biasanya akan langsung tergiur dengan tawaran ini karena mereka akan berpikir "wah... kalo bebas lemak bisa saya makan donk kan gak bikin gemuk?"

Kesalahan terbesar ada pada persepsi atau anggapan kebanyakan orang yang mengatakan kalau "lemak itu bikin gemuk.  Jangan makan makanan yang berlemak nanti gemuk loh!"
Nah sebenarnya apa yang terjadi ya kok kita udah makan makanan yang fat-free atau makanan berlabel "DIET" tapi kok bukannya tambah langsing malah tambah gemuk?

http://abs.darirumah.com/images/fat_free_jello.jpgKita kembali lagi ke pelajaran terdahulu. Aturan umumnya adalah:  kalau anda mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang anda keluarkan, badan anda akan mengubah kelebihan kalori itu jadi simpanan yang namanya lemak.
Nah sekarang setiap makanan pasti mengandung kalori.  Mau susu non-fat kek atau fat-free dressing kek atau produk diet apapun pasti ada kalorinya. Setiap apapun yang kita makan mengandung kalori. Saat badan kita bergerak atau melakukan aktifitas sehari-hari, kita membakar kalori.

Misalkan badan anda membakar 1300 kalori per hari dan anda makan makanan dengan total 1500 kalori dalam sehari, kelebihan kalori tersebut akan dirubah jadi lemak. Nah, makanan yang fat-free atau non-fat bukan berarti bebas kalori. Biasanya kalorinya masih juga tinggi.  Contohnya ya..... anda seharian minum susu non-fat, yoghurt non-fat, biskuit low-fat, diet cola dan lain-lainnya yang berlabelkan serba diet.  Nah misalkan total kalori yang anda makan dari produk diet tersebut adalah 1500 kalori padahal badan anda hanya membakar 1300 kalori, walhasil ada kelebihan 200 kalori yang akan disimpan badan anda jadi persediaan lemak.  

Nah sudah ngerti kan kenapa makanan yang non-fat bukan berarti bisa dimakan sebanyak-banyaknya?
Sekarang anda harus belajar bagaimana caranya membaca label makanan. Waspada dengan label non-fat karena anda harus cek sebenarnya berapa besar kalori yang terkandung didalamnya? Kalau kalorinya ternyata besar, ya sama aja boong kalau tujuan anda adalah untuk mengontrol berat badan anda.

Satu hal lagi yang orang suka gak ngerti adalah mengenai takaran saji. Misalkan disalah satu minuman soda tertera kalori per takaran saji adalah 80 kalori. Kemudian disebutkan kalau takaran saji adalah 100 mililiter. Nah kalo kita gak ngerti pasti langsung tergiur untuk membeli minuman tersebut dan langsung di minum sampai habis berhubung siang panas terik. Yang kita lupa lihat adalah kalau dalam satu kemasan tersebut isinya adalah 400 mililiter.  Artinya kalau anda langsung minum satu botol itu, kalori yang anda masukkan adalah 80 kalori x 4 takaran saji yaitu sama dengan 320 kalori! Gak heran banyak orang jadi overweight karena mereka gak ngerti.
Nah ngitung kalori memang gak gampang n gak nyaman.  Tapi kalau anda terbiasa, hal ini akan jadi hal yang mudah dan anda akan mendapatkan benefit di jangka panjang.
Sampai jumpa di newsletter langsing yang berikutnya!

PS :
Tadi pagi Anda sarapan pagi pake apa ?
Siapa saja yang sarapan pagi di rumah anda ?
Klik disini ntuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang program ini.

Best of Health

Tidak ada komentar:

Posting Komentar